Kisah Kita

Kubuka kisah ini dengan pertanyaan kepada semesta. Jika akhirnya kita bersama. Kenapa tidak dari dulu Tuhan menyatukan kita? Padahal kita sudah saling bertatap muka sejak 15 tahun lalu. Menjadi sahabat hingga akhirnya kita berpisah dan tak ada komunikasi selama bertahun – tahun.

Adakah tiba – tiba pertanyaan ini menyeruak di pikiranmu, suamiku?
Hahaha.. Jangan berkerut begitu ah.
Kau pernah punya cinta masa lalu dan begitupun aku. Bahkan kita pernah bertemu di suatu pameran. Kau dengan gadis masa lalu mu dan aku dengan cinta lampauku. Mungkin mereka sama – sama cinta pertama kita. Benarkah?
Lalu kisahku berakhir, disusul dengan hubunganmu yang juga kandas. Namun tak lantas kita bersama. Aku menemukan kekasih yang baru. Yang kukira, dia adalah jodohku. Namun kisahku berakhir dengan pilu, aku menjadi sangat pemilih, aku takut mengulang kesalahan yang sama.

Aku selalu bercerita kepadamu, kau tentu masih ingat saat aku menangis tersedu karena baru saja dikhianati cinta pertamaku, atau tiba2 saja diputuskan karena lelaki itu tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh? Yaa..tak satupun kisah cintaku yang tak kau tau, begitu pula sebaliknya. Saat itu aku dan kamu hanya sebatas teman cerita, tak ada perasaan lebih diantara kita. Sampai akhirnya kita sama-sama menghilang, sibuk dengan kehidupan masing – masing.

Namun, takdir tak pernah salah memilih jalan. Setelah beberapa tahun tanpa komunikasi, kita dipertemukan kembali di Jakarta, Kota yang tak pernah mati ini, seolah menjadi saksi kisah cinta kita.
Dengan skenario Tuhan pun akhirnya kita memutuskan bersama.

Terkadang aku menyesali masa laluku,

Rasanya ingin memutar waktu, dan menjaga hatiku agar tidak jatuh hati kepada orang lain hingga saatnya kita dipertemukan kembali. Agar aku tak merasakan sakitnya patah hati.

Tapi kemudian aku sadar,
apa yang pernah kita lalui adalah sebuah proses yang berharga, agar kita belajar, belajar dari kegagalan kita, belajar dari rasa sakit yang pernah menerpa, belajar dari hubungan masa lalu aku dan kamu.

Ada yang bilang, rasa sakit di masa lalu membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh. dan saat Tuhan beranggapan kita telah mampu untuk bersama. Lalu ia rangkaikan kisah untuk kita.
Aku pernah merasakan sakitnya dikhianati, susahnya tak direstui dan sekian cerita lainnya.
Hubungan kita pun bukanlah hubungan tanpa pertengkaran. Namun, akhirnya aku dan kamulah yang bertahan. Kini kita menutup kisah ini dan memulai kisah baru sebagai sepasang teman sehidup, sesurga.